0

Penjelasan Cloud Computing




Pada artikel saya kali ini akan membahas tentang cloud computing ( komputasi awan ). Sebelumnya pasti banyak yang belum mengetahui apa sebenarnya cloud computing itu, karena teknologi ini baru berkembang dan menjadi trend dimasyarakan baru-baru ini, khususnya bagi mereka yang menggeluti dunia IT. Kita mungkin pernah mendengar hal itu sebelumnya, tapi seperti kebanyakan orang lain anda mungkin berpikir "apa yang komputasi awan?". Jika anda mencari penjelasan yang berhubungan dengan komputasi awan ini mungkin akan banyak sekali, karena ada definisi yang berbeda begitu banyak oleh orang yang berbeda. Sedikit penjelasan yang mungkin sedikit saya mengerti :


Apa itu Penyimpanan Cloud Computing?

Kita bisa mengatakan bahwa komputasi awan adalah akses yang aman ke data Anda dengan menggunakan perangkat yang terhubung ke Internet. Awan pada dasarnya adalah sebuah jaringan komputer di mana Anda dapat menyimpan file dan data, serta memiliki akses ke sana dari tempat manapun selama Anda memiliki koneksi Internet pada perangkat Anda, daripada harus file Anda di komputer lokal atau hard drive. Ini pada dasarnya apa iCloud akan memberikan Anda juga. Banyak situs web juga host yang pada dasarnya berarti bahwa file mereka di-host tempat lain, bukan lokal.

Ini mungkin terdengar sangat menarik, atau bahkan aman untuk menyimpan file berharga Anda di beberapa lokasi terpencil, namun hanya berpikir tentang hal ini , setidaknya itu tempat yang bagus untuk memiliki backup! Uptime di jaringan cloud computing yang begitu dekat sampai 100%, dan Anda dapat mengakses file Anda di mana saja. Google Docs adalah contoh lain dari apa yang komputasi awan.

Kelebihan Cloud Computing
1. Nantinya biaya start-up teknologi ini mungkin akan sangat murah atau tidak ada dan juga tidak ada investasi kapital.
2. Biaya dari service dan pemakaian akan berdasarkan komitmen yang tidak fix.
3. Service ini dapat dengan mudah di upgrade atau downgrade dengan cepat tampa adanya Penalty.
4. Service ini akan menggunakan metode multi-tenant (Banyak customer dalam 1 platform).
5. Kemampuan untuk meng customize service akan menjadi terbatas.

Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Komputasi_awan

0

Sejarah Cloud



Perkembangan Cloud

Cloud computing adalah hasil dari evolusi bertahap di mana sebelumnya terjadi fenomena grid computing, virtualisasi, application service provision (ASP) dan Software as a Service (SaaS). Konsep penyatuan computing resources melalui jaringan global sendiri dimulai pada tahun enam puluhan. Saat itu muncul “Intergalactic computer network” oleh J.C.R. Licklider, yang bertanggung jawab atas pembangunan ARPANET  (Advanced Research Projects Agency Network) di tahun 1969.  Beliau memiliki sebuah cita-cita di mana setiap manusia di dunia ini dapat terhubung dan bisa mengakses program dan data dari situs manapun, di manapun. Menurut Margaret Lewis, Direktur Marketing Produk AMD. “Cita-cita itu terdengar mirip dengan apa yang kini kita disebut dengan cloud computing”. Para pakar komputasi lainnya juga memberikan penambahan terhadap konsep ini, di antaranya John McCarthy yang menawarkan ide mengenai jaringan komputasi yang akan menjadi infrastruktur publik, sama seperti the service bureaus yang sudah ada sejak tahun enam puluhan.


Semenjak tahun enam puluhan, cloud computing telah berkembang berdampingan dengan perkembangan Internet dan Web. Namun karena terjadi perubahan teknologi bandwidth yang cukup besar pada tahun 1990-an, maka Internet lebih dulu berkembang dibanding cloud computing.  Dan kini teryata terlihat bahwa pendorong utama cloud computing adalah karena adanya revolusi Internet. Salah satu batu loncatan yang cukup drastis adalah dengan adanya Salesforce.com di tahun 1999, yang merupakan pencetus pertama aplikasi perusahaan dijalankan melalui Internet. Perkembangan berikutnya adalah adanya Amazon Web Services di tahun 2006, di mana  dengan teknologi Elastic Compute Cloud (EC2), terdapat situs layanan web yang di komersialkan yang memungkinkan perusahaan kecil dan individu untuk menyewa komputer atau server, agar dapat menjalankan aplikasi komputer mereka.


Batu lompatan besar lainnya datang di tahun 2009 dengan Web 2.0 mencapai puncaknya. Google dan lainnya memulai untuk menawarkan aplikasi browser-based untuk perusahaan besar, seperti Google Apps. “Kontribusi yang paling penting dari komputasi cloud adalah munculnya “killer apps” dari penguasa teknologi seperti Microsoft dan Google. Ketika perusahaan tersebut mengirimkan layanan dalam bentuk yang mudah untuk di konsumsi, efek penerimaannya menjadi sangat luas”, menurut Dan Germain, Chief Technology IT provider Cobweb Solution. “Faktor utama lainnya yang mempengaruhi berkembangnya komputasi cloud antara lain matangnya teknologi visual, perkembangan universal banwidth berkecepatan tinggi, dan perangkat lunak universal”, menurut Jamie Turner sang pelopor komputasi cloud.  Turner menambahkan, “cloud computing sudah menyebar luas hingga kepada para pengguna Google Doc. Kita hanya dapat membayangkan betapa besarnya ruang lingkup yang sudah di capai. Apa saja dapat di lakukan dan dikirimkan melalui cloud”.


Migrasi ke Cloud

Banyak prefesional IT mengetahui keuntungan cloud computing dalam hal fleksibilitas penyimpanan yang tinggi dan penghematan biaya”, menurut Songnian Zhou, Chief Executive Officer dari Platform Computing. Namun beliau menambahkan bahwa para direktur IT masih memiliki kekhawatiran terhadap keamanan data perusahaan mereka di dalam cloud. Artinya kami dapat melihat peningkatannya di awal tahun 2010. Julian Friedman, seorang spesialis teknologi baru, mengatakan keamanan dan kekhawatiran lainnya akan terselesaikan.

Para ahli sependapat bahwa cloud computing akan mengubah pemandangan komputasi saat ini. Andreas Asander, Vice-principal of product management at virtualisation security specialist dari Clavister mengatakan bahwa di saat masalah keamanan sudah terselesaikan maka layanan cloud computing “memungkinkan perusahaan untuk memperluas infrastruktur, menambah kapasitas sesuai permintaan, atau meng-outsource keseluruhan infrastrukturnya, mengakibatkan fleksibilitas yang lebih besar, serta pilihan sumber daya yang lebih beragam dan juga pengurangan biaya yang signifikan.




0

Teknologi Cloud Computing (Sebuah Pendekatan)


Teknologi cloud akan memberikan kontrak kepada user untuk service pada 3 tingkatan:


  • Infrastructure as Service, hal ini meliputi Grid untuk virtualized server, storage & network. Contohnya seperti  Amazon Elastic Compute Cloud dan Simple Storage Service.


  • Platform-as-a-service: hal ini memfokuskan pada aplikasi dimana dalam hal ini memungkinkan developer untuk tidak memikirkan hardware dan tetap fokus pada application development nya tampa harus mengkhawatirkan operating system, infrastructure scaling, load balancing dan lainya. Contoh nya yang telah mengimplementasikan ini adalah Force.com dan Microsoft Azure investment.


  • Software-as-a-service: Hal ini memfokuskan pada aplikasi denga Web-based interface yang diakses melalui Web Service dan Web 2.0. contohnya adalah Google Apps, SalesForce.com dan social network application seperti FaceBook.


Beberapa investor saat ini masih mencoba untuk mengekplorasi adopsi teknologi cloud ini untuk dijadikan bisnis sebagaimana  Amazon dan Google telah memiliki penawaran khusus pada untuk teknologi cloud, Microsoft dan IBM juga telah melakukan investasi jutaan dollar untuk ini.

Melihat dari tren ini kita dapat memprediksi masa depan, standard teknologi akan menjadi lebih sederhana karena ketersediaan dari banyak cloud service.

Lalu apa resikonya ?

Sebagaimana yang dikatakan sebagai bisnis service, dengan teknologi cloud anda sebaiknya mengetahui dan memastikan apa yang anda bayar dan apa yang anda investasikan sepenuhnya memang untuk kebutuhan anda menggunakan service ini. Anda harus memperhatikan pada beberapa bagian yaitu:


  • Service level – Cloud provider mungkin tidak akan konsisten dengan performance dari application atau transaksi. Hal ini mengharuskan anda untuk memahami service level yang anda dapatkan mengenai transaction response time, data protection dan kecepatan data recovery.


  • Privacy - Karena orang lain / perusahaan lain juga melakukan hosting kemungkinan data anda akan keluar atau di baca oleh pemerintah U.S. dapat terjadi tampa sepengetahuan anda atau approve dari anda.


  • Compliance - Anda juga harus memperhatikan regulasi dari bisnis yang anda miliki, dalam hal ini secara teoritis cloud service provider diharapkan dapat menyamakan level compliance untuk penyimpanan data didalam cloud, namun karena service ini masih sangat muda anda diharapkan untuk berhati hati dalam hal penyimpanan data.


  • Data ownership – Apakah data anda masih menjadi milik anda begitu data tersebut tersimpan didalam cloud? mungkin pertanyaan ini sedikit aneh, namun anda perlu mengetahui seperti hal nya yang terjadi pada Facebook yang mencoba untuk merubah terms of use aggrement nya yang mempertanyakan hal ini.


  • Data Mobility – Apakah anda dapat melakukan share data diantara cloud service? dan jika anda terminate cloud relationship bagaimana anda mendapatkan data anda kembali? Format apa yang akan digunakan ? atau dapatkah anda memastikan kopi dari data nya telah terhapus ?

Untuk sebuah service yang masih tergolong kritis untuk perusahaan anda, saran terbaik adalah menanyakan hal ini se detail detailnya dan mendapatkan semua komitmen dalam keadaan tertulis.
0

Pengertian Power Amplifier

Kalian tentunya pernah mendengar tentang Amplifier kan? atau biasanya yang anak Elektro pasti tau *jiahh
Apakah sebenarnya Power Amplifier itu?




Membuat Kamera Lubang Jarum (Pinhole) Sederhana dari Kaleng

Tutorial sederhana untuk membuat kamera Pinhole (lubang jarum) sederhana dengan bahan dasar memanfaatkan kaleng bekas wadah/kaleng rokok.

Spesifikasi kamera:


  • Jenis kamera : Kamera Pinhole (Kamera Lubang Jarum)
  • Dimensi : 9.80 cm x Ø 6.70 cm (silinder)
  • Media rekam : Kertas foto ukuran 8.9 x 14 cm (3R)
  • Jumlah lubang jarum : 1 buah
  • Focal length : 67 mm
Back to Top